Semuayang memberi hormat kepada Buddha dengan teguh akan diberkati. 7. Saya berikrar untuk meringankan semua rasa sakit dan kemiskinan dari yang sangat sakit dan miskin. Orang sakit disembuhkan, orang yang tak berdaya dibantu, orang miskin dibantu. 8.
Setiap kali kita melihat teman, tetangga, kerabat, saudara maupun keluarga ditimpa bencana berupa sakit, sekarat, meninggal, pingin sekali rasanya membantu mereka. Bagaimana membantunya? salah satunya dengan doa. Doa apa yang harus kita ucapkan? Dalam Agama Hindu Doa untuk hal-hal di atas banyak kita jumpai dalam kitab suci Veda. Bhagavan Dwija salah seorang tokoh sesepuh Hindu menerangkan sebagai berikut Om Swastiastu, 1. Doa/ Mantra bagi yang sakit OM VATA A VATU BHESAJAM,SAMBHU MAYOBHU NO HRDE, PRA NA AYUMSI TARISAT dari Rgveda artinya Ya Hyang Widhi semoga Hyang Vayu menghembuskan angin sejuk, Vayu yang memberikan kesehatan dan kesejahteraan, semoga Ia memberikan umur panjang 2. Doa/ Mantra bagi yang sekarat OM BHUR BHUVAH SVAH; OM TAT SAVITUR VARENYAM, BHARGO DEVASYA DHIMAHI, DHIYO YO NAH PRACODAYAT, SRIM dari Sadhana Gayatri, artinya Oh Ibu Devata, Gayatri-Laksmi, paduka berkenan dengan bhakti hamba, paduka akan memberkahi kesehatan, kedamaian dan keinginan hamba, sembah sujud hamba. Pengucapan mantra ini dengan meditasi dan dibantu tasbih, diulang-ulang kalau bisa 108 kali 3. Doa/ Mantra bagi yang baru meninggal dunia OM VAYUR ANILAM AMRTAM, ATHEDAM BHASMANTAM SARIRAM, OM KRATO SMARA KLIBE SMARA KRTAM SMARA dari Yayurveda XL 15 artinya Ya Hyang Widhi, penguasa hidup, pada saat kematian ini semoga ia mengingat vijaksara suci OM, semoga ia mengingat Engkau Yang Mahakuasa dan kekal abadi, ingat pula kepada karmanya. Semoga ia mengetahui bahwa atma adalah abadi dan badan ini akhirnya akan hancur menjadi abu 3. Doa/ Mantra pada upacara Pitra Yadnya yaitu waktu nyekah OM DEWA PITARA SARWA PARIWARA GUNA SWAHA, HARSAYAH SAWA PUJANAM PRASIDANTU SUKA KRTAM, OM A-TA-SA-BA-I, OM WA-SI-NA-NA-YA MANG ANG UNG, MOKSHANTU, SWARGANTU, SUNIYANTU, ANG KSAMA SAMPURNA YA NAMAH SWAHA dari Lontar Yama Purana Tattwa, artinya Oh Hyang Widhi, yang menguasai roh leluhur kami, hamba memuja-Mu agar segala sesuatunya berjalan baik, semoga roh leluhur kami mencapai kebebasan, kedamaian, ketenangan, dan kesempurnaan. PENJELASANNYA SBB. Ketika mendengar atau mengunjungi yang sakit, kita mohon kepada Hyang Widhi agar ia cepat sembuh. Ketika mendengar atau mengunjungi yang sekarat, tetap kita mohon kepada-Nya agar diberikan mukzizat ia sembuh/ hidup. Namun bila ia pada akhirnya meninggal dunia, maka kitapun mohon kepada-Nya agar roh/ atmannya pergi dengan tenang menuju kepada Hyang Widhi. Ketika dilaksanakan upacara Pitra Yadnya barulah kita mohon agar rohnya mencapai kebebasan, kedamaian ketenangan, dan kesempurnaan. Kebebasan artinya roh terlepas dari ikatan Panca Mahabutha tubuh melalui prosesi Ngaben, ketenangan artinya roh terlepas dari ikatan Panca Tanmatra kenikmatan panca indria ketika masih hidup melalui prosesi Nyekah, dan kesempurnaan artinya atman/ roh bersatu dengan Brahman/ Hyang Widhi amoring acintya. Jadi bila belum diupacarai Pitra Yadnya doa/ mantra itu kurang tepat diucapkan karena roh/ atman masih terikat. Om Shanti Shanti Shanti Om Dari Bhagavan Dwija Ditulis dalam Religi
MUTIARAHINDU-- Secara literal "Mantra" artinya "itu yang melindungi ketika direnungkan" (Mantra Samhita, 2013 : 6). Chawdhi (2003 : 97) menjelaskan mantra adalah sebuah pola gabungan kata-kata bahasa Veda yang diindentikkan dengan dewa atau dewi tertentu. Mantra adalah sejumlah huruf, kata yang dijadikan satu.
Unduh PDF Unduh PDF Penganut Buddha menggunakan meditasi untuk mengubah diri sendiri dan bertindak melampaui berbagai macam gangguan dunia untuk melihat sifat sejati dari segala hal. [1] Metode ini terbukti berhasil. Bukti klinis menunjukkan bahwa meditasi kesadaran—di mana pelaku berkonsentrasi pada pernapasannya—dapat meningkatkan pengendalian kognisi dan emosional, [2] dan juga bisa menurunkan tekanan darah, mengurangi stres, kegelisahan, dan depresi, membantu mengatasi insomnia, dan bahkan memperlambat penuaan otak. [3] [4] Meditasi cinta kasih—di mana pelaku memusatkan diri pada pengembangan kebaikan dan cinta tanpa syarat—berguna untuk mengatasi masalah pengendalian amarah, konflik rumah tangga, dan tantangan dalam memberikan perawatan jangka panjang kepada keluarga atau teman. [5] Untuk mendapatkan manfaat meditasi, Anda perlu mempersiapkan pola pikir yang benar, menemukan tempat yang sepi, dan melakukannya secara teratur. 1Pilih waktu yang paling sesuai untuk Anda. Banyak orang merasa terbantu dengan bermeditasi lebih dahulu pada pagi hari agar bisa memulai hari dengan segar dan dengan pikiran jernih. Ada yang memilih bermeditasi pada malam hari untuk membantu mereka bersantai dan menjernihkan pikiran sebelum tidur, atau bermeditasi pada tengah hari untuk mengatasi stres pekerjaan. Bermeditasi bisa dilakukan kapan saja. Pilihlah waktu yang sesuai untuk Anda. [6] 2Pastikan Anda tidak terlalu lelah. Meditasi membutuhkan konsentrasi dan fokus. Jika Anda lelah, akan jauh lebih sulit. Inilah alasan lain mengapa banyak orang lebih suka bermeditasi pada pagi hari. [7] 3Kenakan pakaian yang nyaman. Tujuan meditasi adalah menenangkan pikiran dan mengatasi emosi negatif. Pakaian yang longgar dan nyaman akan membantu Anda sebisa mungkin terbebas dari gangguan ketidaknyamanan fisik. [8] 4 Carilah tempat yang sunyi. Anda sebaiknya mencari ruangan yang sunyi atau tanpa gangguan mendadak yang akan mengusik meditasi Anda. Suhu ruangan harus nyaman. Biksu Tibet memulai meditasi dengan membersihkan ruangan. Anda bisa membuat ruangan lebih santai dan kondusif untuk bermeditasi dengan membereskan semua kekacauan di dalamnya. [9] 5Pastikan Anda tidak akan terganggu. Matikan ponsel Anda. Jika Anda memiliki telepon rumah, matikan nada deringnya. Mintalah keluarga untuk tidak mengganggu selama sesi meditasi. 6 Duduklah dengan posisi yang nyaman. Pose meditasi klasik adalah duduk bersila dengan tangan dilipat di atas pangkuan. Namun, pose duduk seperti apa pun tidak masalah asalkan Anda merasa nyaman dan punggung tetap tegak agar Anda bisa bernapas dalam dan menyeluruh. [10] Anda boleh memilih duduk di atas bantal demi kenyamanan. Anda juga boleh duduk di atas kursi jika merasa lebih nyaman atau jika membutuhkan sandaran punggung. 7 Kendurkan tubuh Anda. Menggunakan pose yang tepat dapat membantu Anda tetap nyaman dan rileks saat bermeditasi. Jaga agar kepala Anda sedikit menunduk ke depan, gigi sedikit terbuka, dan bahu kendur. Sebaiknya jaga mata setengah terpejam, tetapi jika hal ini terlalu mengganggu, Anda bisa memejamkannya. [11] Letakkan lidah di atap mulut dan lakukan gerakan menelan. Langkah ini akan menciptakan sedikit kekosongan yang akan mengurangi air liur dan kebutuhan untuk menelan ludah. [12] 8Atur waktu minimum Anda akan bermeditasi. Mulailah dengan 15 menit. Gunakan pengatur waktu; Anda tidak ingin terus-menerus melirik jam. Cobalah bertahan selama waktu yang telah ditentukan, tetapi jika Anda lelah atau terlalu terganggu, tidak masalah jika Anda berhenti. [13] 9 Ketahui alasan Anda bermeditasi. Mungkin Anda memiliki alasan tertentu untuk bermeditasi membantu Anda mengatasi perilaku negatif—misalnya, bertengkar dengan istri—atau mengatasi stres. Meditasi dapat membantu menenangkan pikiran dan membantu menyingkirkan emosi negatif, terutama jika Anda berkonsentrasi pada satu emosi sekali waktu. Selain mempertimbangkan alasan meditasi Anda sendiri, Anda bisa mempertimbangkan diri untuk memulai sesi Anda dengan doa yang digunakan oleh umat Buddha untuk mengingatkan mengapa mereka bermeditasi [14] Membangkitkan Bodhicitta Dengan kebaikan memberi dan sebagainya, semoga aku menjadi seorang Buddha demi kepentingan semua makhluk hidup.3x Empat Hal Tanpa Batas Semoga semua makhluk hidup memiliki keseimbangan, bebas dari keterikatan, perlawanan dan prasangka.[1] Semoga mereka bahagia, dan memiliki alasan kebahagiaan. Semoga mereka terbebas dari penderitaan dan alasan penderitaan. Semoga mereka tidak pernah terpisah dari kebahagiaan yang terbebas dari penderitaan. 3x Doa Tujuh Cabang Dengan hormat aku bersujud dengan tubuh, ucapan, dan pikiran; Aku persembahkan awan dari semua jenis persembahan, nyata dan khayalan; Aku menyatakan semua tindakan negatif yang telah aku lakukan sejak permulaan waktu, dan bersukacita atas kebaikan semua makhluk Aria dan makhluk biasa. Tolonglah guru, tinggallah sampai eksistensi putaran berakhir. dan memutar roda Dharma untuk semua makhluk hidup. Aku persembahkan kebajikan diriku dan orang lain pada Pencerahan agung. Iklan 1 Fokuskan pernapasan Anda. Bernapaslah melalui hidung. [15] Konsentrasilah pada setiap helaan dan embusan. Rasakan naik turunnya perut Anda. Jangan mengendalikan pernapasan, cukup perhatikan saja. Bersihkan pikiran Anda dari segalanya kecuali fokus pada pernapasan. Tujuannya adalah meraih kedamaian dan keheningan pikiran. [16] Anda dapat menghitung napas sampai hitungan sepuluh untuk membantu fokus. [17] Jika Anda lupa hitungannya, mulailah dari awal. 2Biarkan pemikiran datang dan pergi. Pemikiran pasti akan terlintas di kepala Anda, terutama saat Anda baru bermeditasi. Jangan khawatir jika hal ini terjadi. "Jangan mencoba menghentikan pemikiran, biarkan muncul, tetapi kenali kemunculannya dan jangan mengejarnya. Tujuannya bukan untuk mengosongkan pemikiran melainkan membiarkan pemikiran muncul tetapi dibuat tidak berdaya". Garchen Ripoche. [18] Biarkan pemikiran itu meninggalkan pikiran Anda dengan sendirinya. KIAT PAKAR "Meditasi bukan sekedar menenangkan diri, tetapi merupakan cara yang memungkinkan Anda merenung lebih dalam." Chad Herst, CPCC Pelatih Kesadaran Chad Herst adalah Pelatih Eksekutif di Herst Wellner, sebuah pusat kesehatan di San Francisco yang berfokus pada Pelatihan Budi/Pikiran. Dia bekerja di bidang kesehatan lebih dari 25 tahun dengan pengalaman sebagai guru yoga, pakar akupuntur dan herbal. Chad Herst, CPCCPelatih Kesadaran 3 Belajarlah mengatasi gangguan yang umum. Rasa sakit karena duduk terlalu lama, kantuk, hasrat, dan lain-lain bisa mempersulit meditasi. Jangan khawatir. Semua orang mengalami hal ini. Semakin sering Anda bermeditasi, semakin baik Anda akan mengatasi gangguan tersebut. [19] Rasa sakit – jika Anda merasa tidak nyaman, jangan bergerak. Kenali diri dan rasa sakit Anda. Luangkan waktu untuk menjelajahi rasanya. Bayangkan tubuh seperti wadah kosong dan Anda berdiri di luarnya. Jika rasa sakitnya terlalu kuat, istirahatlah dengan berdiri. Keinginan sensual – mengesampingkan pemikiran tentang kekasih atau bahkan benda yang diinginkan mungkin akan sulit. Sadarilah bahwa keinginan itu bersifat sementara; memenuhi satu keinginan hanya akan memunculkan keinginan yang lain. Ingatlah realitas benda yang diinginkan tubuh hanyalah kulit, tulang, dan daging. [20] Kegelisahan dan kekhawatiran – perhatikan perasaan ini, tetapi jangan mengejarnya. Kembalikan perhatian Anda pada pernapasan dan pergerakan perut. Jika ada pemikiran yang bertahan, Anda bisa menuliskan catatan singkat sebagai pengingat untuk menghadapinya nanti. Kantuk – ingatlah alasan Anda bermeditasi. Fokuslah pada cahaya putih di antara alis Anda untuk meningkatkan keterjagaan. Jika Anda masih merasa terkantuk-kantuk, istirahatlah dan kembali bermediasi saat Anda segar kembali. 4Tingkatkan durasi meditasi Anda. Mulailah dengan bermeditasi selama 15 menit sekali waktu, sehari sekali. Durasi 15 menit mungkin pada awalnya terasa lama, tetapi saat Anda merasa semakin mudah bersantai dan menjernihkan pikiran, semuanya akan menjadi lebih mudah. Cobalah untuk memperpanjang durasi meditasi Anda dengan 5 menit setiap minggu sampai Anda mampu bermeditasi selama 45 menit. [21] Iklan 1 Gunakan meditasi untuk melatih pikiran Anda agar bersikap lebih baik. Tujuan meditasi kesadaran jenis ini adalah melatih pikiran Anda pada kebaikan dan kasih sayang. [22] Anda akan berusaha mengembangkan perasaan cinta kasih terhadap [23] Diri sendiri Orang terhormat dan terkasih—yaitu seorang guru spiritual Orang yang sangat dicintai paling mudah memulainya dengan seseorang yang tidak membuat Anda tertarik secara seksual Orang netral yang Anda tidak memiliki perasaan khusus terhadapnya Orang yang sulit 2Mulailah meditasi ini setelah berlatih kesadaran pernapasan. Begitu Anda berada dalam keadaan kontemplatif dan fokus, Anda akan mengirimkan perasaan cinta dan kebahagiaan terlebih dahulu kepada diri Anda sendiri, lalu kepada masing-masing dari empat orang lainnya secara bergiliran. 3 Bangkitkan perasaan cinta kasih. Ada tiga teknik utama untuk menggugah emosi yang tepat di dalam diri Anda [24] Mantra – Saat Anda memikirkan diri sendiri, lalu keempat orang lainnya, ulangi frase atau mantra dalam batin, seperti "Semoga aku baik dan bahagia, semoga aku merasa damai dan tenang. Semoga aku terlindungi dari bahaya. Semoga pikiranku terbebas dari kebencian. Semoga hatiku dipenuhi cinta. Semoga aku baik dan bahagia." [25] Visualisasi – Buatlah citra mental dari diri sendiri atau orang yang sedang Anda pikirkan. Lihatlah mereka tersenyum gembira. Refleksi – Pikirkan sifat atau tindakan baik dari orang yang sedang Anda pikirkan. 4Fokuskan perasaan. Emosi adalah kunci, bukan perangkat yang Anda gunakan untuk membangkitkannya. Saat perasaan cinta kasih muncul, berkonsentrasilah pada perasaan itu. Namun, jika perasaan itu memudar, Anda bisa kembali pada perangkat yang Anda gunakan untuk membangkitkannya. [26] 5 Pancarkan perasaan cinta. Arahkan perasaan cinta kasih Anda kepada empat arah mata angin. Mungkin membantu jika Anda memikirkan orang-orang yang Anda kenal di kota-kota di setiap penjuru yang Anda dapat arahkan cinta kasih Anda kepadanya. Tujuan utamanya bukan untuk mengarahkan cinta Anda dengan cara ini, melainkan hanya untuk memancarkan perasaan cinta universal tanpa syarat ke segala arah. [27] Mungkin akan membantu jika Anda menggunakan mantra untuk memancarkan cinta Anda, seperti Semoga semua makhluk merasa aman, bahagia, sehat, hidup penuh sukacita ... Semoga semua makhluk hidup aman, bahagia, sehat, hidup penuh sukacita ... Semoga semua makhluk bernapas aman, bahagia, sehat, hidup penuh sukacita ... Semoga semua individu merasa aman, bahagia, sehat, hidup penuh sukacita ... Semoga semua makhluk yang ada merasa aman, bahagia, sehat, hidup penuh sukacita ... Iklan Carilah seorang guru untuk membantu membimbing Anda dalam bermeditasi. Carilah kelompok meditasi di daerah Anda. Beberapa tercantum dalam Meetup-com di Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
BacaJuga: 7 Doa Agama Hindu Supaya Mendapatkan Kedamaian Hidup. 1. Doa Hindu memohon kesembuhan. Ilustrasi. ANTARA FOTO/Fauzan. Doa memohon kesembuhan yang pertama yakni menggunakan Mantra Gayatri. Ini mantra yang paling penting dan dianggap paling pokok, bahkan menjadi ibu dari segala mantra. Doa ini merupakan doa yang universal yang
Cara Melantunkan Doa dalam Agama Buddha 12 LangkahBojjhanga Paritta Suci untuk Menyembuhkan Orang SakitMantra Buddha Pengobatan Bhaisajyaguru Buddha MantraPelayanan kepada orang sakit dan sakit menjelang kematian SACCAKIRIYA GĀTHĀ Natthi me saraṇaṁ aññaṁ, Sang Buddha-lah pelindungku nan luhur. Semoga setiap saat Anda selamat sejahtera. Semoga setiap saat Anda selamat sejahtera. Semoga setiap saat Anda selamat sejahtera. Cara Melantunkan Doa dalam Agama Buddha 12 Langkah Semoga semua kerabatku selalu dalam keadaan baik, bahagia dan damai. Semoga semua makhluk selalu dalam keadaan baik, bahagia dan damai. Bojjhanga Paritta Suci untuk Menyembuhkan Orang Sakit Sebagai umat Buddhis tentu kita harus selalu menjaga pikiran kita agar netral dan tenang seimbang. Itu adalah upaya kita sebagai penghormatan atas ajaran Buddha sekaligus menjalankan kehidupan yang menuju kebahagiaan sejati. Ketika ada umat lain yang sakit, maka sangat bagus kiranya kita bisa membantunya baik melalui materi maupun melalui doa / pembacaan paritta. Seperti yang saya kutip tulisan asli paritta ini dari situs parittabuddhist di link Bojjhanga Paritta ini. Faktor-faktor untuk mencapai Bodhi adalah Sati perhatian, Viriya semangat, Pīti kegiuran, Passaddhi ketenangan, Faktor lainnya adalah Samādhi dan Upekkha keseimbangan Dengan jelas oleh Sang Mahā Muni Suci. Suatu ketika Sang Dhamma-Rāja sendiri sakit demam. Seperti Sang Jalan melenyapkan kekotoran batin Sangat disarankan untuk membaca paritta ini setiap hari jika ada keluarga atau kenalan yang sakit. Baca terus setiap pagi ataupun malam sebelum tidur dengan pikiran memvisualisasikan orang yang sakit tersebut. Jaga pikiran tenang seimbang ketika membaca paritta dan usahakan pertahankan visualisasi orang yang sakit tersebut. Tujuannya adalah agar orang yang sakit bisa mendapatkan manfaat dari paritta ini. Bisa juga di bacakan ke segelas air dan diberikan kepada orang yang sedang sakit. Untuk meningkatkan kekuatan penyembuhan paritta ini, sebaiknya lakukanlah dasa sila buddhis. Mantra Buddha Pengobatan Bhaisajyaguru Buddha Mantra Namun dalam menghadapi penyakit, ada 3 hal yang perlu kita lakukan yaitu Mencegah lebih baik daripada mengobati sehingga akan lebih baik kita mengatur apa yang masuk ke dalam mulut kita, menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh agar terhindar dari penyakit Untuk berdoa, salah satu doa terbaik dalam proses penyembuhan adalah melafalkan mantra Buddha Pengobatan. Saya berikrar bahwa tubuh saya seperti sinar kristal yang murni dan tanpa cela yang memancarkan cahaya indah ke setiap sudut, menerangi dan mencerahkan semua makhluk dengan kebijaksanaan. Meskipun pakaian, makanan, akomodasi, dan transportasi sangat penting, namun harus digunakan dengan bijak juga. Saya berikrar untuk memimpin orang-orang yang telah tersesat kembali ke jalan kebenaran. Biarkan mereka memperbaiki diri dan kembali ke jalan Buddha untuk pencerahan. Jika ada pengulangan kesalahan atau pelanggaran, mereka harus dibimbing untuk pertobatan. berikrar untuk menyelamatkan para tahanan yang telah benar-benar bertobat dan korban bencana alam. Mereka yang tulus akan diberkahi oleh kekuatan agung saya dan terbebas dari penderitaan. Pelayanan kepada orang sakit dan sakit menjelang kematian Oleh karena itu Sang Buddha tidak hanya mendukung pentingnya merawat orang sakit, Beliau juga memberi contoh baik dengan diriNya sendiri memberikan pelayanan kepada mereka yang sangat sakit, mereka yang bahkan dianggap menjijikkan bagi orang-orang lain. Sutta-sutta menambahkan dimensi lain bagi profesi perawatan dengan memasukkan elemen spiritual dalam pembicaraan perawat. Cara-cara yang paling bagus untuk menenangkan perasaan takut ini adalah dengan mengalihkan perhatian kepada Dhamma. Nampaknya inti permasalahan adalah dalam keadaan kritis tidak ada buruknya untuk mencoba, bahkan metode yang secara tradisi dipercaya akan membawa hasil, walaupun orang yang bersangkutan tidak harus mempunyai keyakinan atau kepercayaan pada metode tersebut. Di sini, kita diingatkan akan sebuah peristiwa pada saat seorang ibu yang sedang sakit parah memerlukan daging kelinci sebagai pengobatan. menunjukkan bahwa Sang Buddha mengendorkan beberapa peraturan tata tertib minor untuk menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan para bhikkhu yang sakit. Nilai kesehatan telah disadari sepenuhnya dan bahkan dikenal sebagai keuntungan yang terbesar arogyaparama labha, Sang Buddha mengajarkan bahwa agar sembuh, pasien juga harus bekerja sama dengan dokter dan perawat. Sutta-sutta menunjukkan bahwa Sang Buddha menggunakan kekuatan tekad dan ketenangan yang luar biasa pada saat Beliau jatuh sakit. Maha-parinibbana sutta juga menceritakan bahwa Sang Buddha pernah dengan keras menyembunyikan penyakit yang berbahaya di Beluvagama dan Beliau sehat kembali Nampaknya mereka yang mempunyai perkembangan batin tinggi mampu menahan penyakit, setidaknya pada kondisi-kondisi tertentu. Mungkin perlu dicatat bahwa semua bhikkhu yang bersangkutan adalah arahatta, mereka telah mengembangkan unsur-unsur pencerahan secara penuh. Bojjhanga Samyutta juga menceritakan bahwa suatu waktu Sang Buddha sakit, Beliau meminta Cunda membacakan unsur-unsur pencerahan Pada peristiwa lainnya, saat bhikkhu Girimananda sakit parah Sang Buddha memberitahu Ananda bahwa jika khotbah tentang sepuluh kesadaran dasa sañña disampaikan kepadanya, ia mungkin menjadi sehat. Bhikkhu menjawab bahwa Sang Buddha tidak mengkhotbahkan ajaran untuk kesucian kebajikan, melainkan ketidakmelekatan dari nafsu duniawi ragaviragatthaya. Atas pemberitahuan bahwa rasa sakit tersebut sangat parah dan bertambah, Sariputta mengingatkan Anathapindika akan kebaikan-n-kebaikannya sendiri. Sariputta memberitahuinya bahwa saat sifat-sifat mulia ini dipahami dengan penuh kesadaran, rasa sakit akan mereda. Lebih lanjut lagi, Sariputta menunjukkan bahwa orang awam mencapai keadaan sedih atas kehancuran tubuh karena mereka belum mengembangkan Jalan Mulia Berunsur Delapan. Lebih lanjut lagi, Anathapindika bangun dari tempat tidur dan melayani Sariputta dengan makanan yang telah disediakan oleh dirinya sendiri. Sang Buddha menyarankan bahwa seorang bhikkhu seharusnya tidak mengurangi tenaga dan tekadnya untuk perkembangan spiritual, bahkan saat ia sakit Nampaknya terdapat suatu keyakinan bahwa perhatian pada topik-topik berhubungan dengan Ajaran, terutama pengingatan tentang kebajikan-kebajikan yang telah dikembangkan oleh seseorang, memiliki sifat-sifat penyembuhan. Dalam kasus Sang Buddha dan para arahatta, pengingatan ketujuh faktor bojjhanga telah mengembalikan kesehatan. Anathapindika adalah seorang sotapanna dan percakapan tentang sifat-sifat spesial merupakan alat untuk kesembuhannya yang cepat. Mungkin saat seseorang diingatkan tentang sifat-sifat batin yang telah diperolehnya, kegembiraan besar muncul dalam pikirannya. Kegembiraan demikian mungkin mampu merubah kimia tubuh seseorang dalam cara yang positif dan sehat. Saat ia menyadari sifatnya yang tanpa noda, rasa puas dan kegembiraan luar biasa muncul di dalamnya. Mungkin dengan cara demikianlah individu-individu berspiritual tinggi mendapatkan kesehatannya kembali saat sutta-sutta yang tepat dibacakan. Jika anda mempunyai keraguan tentang hal ini, Sang Buddha sedang di Bhesakalavana, tanyalah kepada Beliau. Tetapi mohon jangan menghadapi kematian dengan kecemasan, karena hal itu adalah sangat menyakitkan dan dilarang oleh Sang Buddha.” Diceritakan bahwa setelah Nakulapita dinasehati oleh Nakulamata, ia mendapatkan kesehatannya kembali, penyakit tersebut hilang dan tak pernah kambuh. Harus dicatat di sini bahwa penasehat dan pasien keduanya adalah umat awam Buddhis yang bijaksana. Pertama, umat awam bijaksana harus menenangkan umat awam bijaksana yang sedang sakit menjelang kematian dengan empat keyakinan “Tenanglah teman, anda mempunyai keyakinan yang tak tergoyahkan pada Buddha, Dhamma dan Sangha, bahwa, Sang Buddha telah sepenuhnya mencapai penerangan, Dhamma dibabarkan dengan baik, dan Sangha bertata tertib baik. Jika ia dapat mengonsentrasikan pikirannya pada penghentian kelahiran kembali, maka Sang Buddha berkata tidak ada bedanya antara orang tersebut dan bhikkhu yang telah mencapai pembebasan. Saat ia sakit parah, sekelompok dewa pohon mengundang Citta untuk menetapkan pikirannya agar menjadi raja seluruh alam cakkavattiraja karena kebajikannya. Menurut Sotapattisamyutta, suatu waktu Sang Buddha mengunjungi umat awam Dighavu yang sedang sakit parah menjelang kematian di tempat tidurnya Sang Guru menyarankannya agar menetapkan perhatiannya pada keyakinan teguh akan sifat-sifat mulia Tiga Permata dan bertekad bahwa ia dianugerahi dengan perilaku kebajikan yang tak ternoda. Selanjutnya ayahnya, Jotipala, menyarankannya agar tidak cemas atas hal tersebut, dan perhatikan apa yang dikatakan Sang Buddha. Brahmana Dhananjani adalah seorang pemungut pajak yang tak benar, ia memeras raja dan masyarakat umum Setelah diberitahu tentang kesehatannya, Dhananjani memberitahu Sariputta bahwa ia mempunyai sakit kepala yang tak tertahan. Setelah mengalihkan perhatian pasien yang diambang kematian ke alam Brahma, Sariputta melanjutkan menjelaskan jalan menuju pencapaian alam Brahma, yaitu pengembangan penuh brahmavihara — cinta kasih universal, belas kasihan, simpati dan keseimbangan batin — agar meliputi semua penjuru. Belakangan saat peristiwa tersebut diceritakan pada Sang Buddha, Beliau menemukan kesalahan Sariputta karena tidak membimbing Dhananjani menuju jalan spiritual yang lebih jauh lagi. Saat Sariputta sendiri sedang melakukan perjalanan jauh di Dakkhinapata, ia meminta keterangan tentang kesehatan Sang Buddha dari seorang bhikkhu yang berasal dari Rajagaha, saat itu pula Sariputta sengaja meminta keterangan tentang semangat pencarian spiritual Dhananjani. Saat ia sedang berbaring sekarat di tempat tidurnya, Yang Terberkati muncul dan Mattakundali menjadi sangat gembira, kegembiraan tersebut membangkitkan keyakinan tinggi pada Sang Buddha. Tepatlah di sini untuk mencatat sebuah perbincangan antara Mahanama seorang Sakya dan Sang Buddha mengenai nasib seseorang yang bertemu dengan kematian mendadak Sang Buddha meyakinkannya bahwa seorang yang telah mengembangkan kebajikan-kebajikan moral dan menjalani kehidupan benar tidak perlu menanggapi ketakutan demikian. Jika seseorang tidak mempunyai kebajikan, pembimbingan pola pikiran menuju tingkat lebih tinggi pada saat jam kematian akan menjadi sukar. Tetapi, bagaimanapun susah dan efektif pembimbingan tersebut, mengundang bhikkhu saat pasien menjelang kematian adalah suatu kebiasaan umat Buddhis dengan harapan bahwa pembacaan paritta tertentu akan membantu pasien mengembangkan keyakinan dan meningkatkan pikiran-pikirannya ke tingkat spiritual lebih tinggi. Mungkin Buddha Gotama dan murid-murid terkenalnya memakai teknik ini membimbing pola-pola pikiran para pengikutNya yang patuh di saat kematian. Pertanyaan yang mungkin timbul adalah seberapa effektif bimbingan spiritual jika pasien menjelang kematian sedang tidak sadar. Sebenarnya apa yang penting di sini adalah kita benar-benar tidak mengetahui kondisi batin pasien pada saat kematian. Dugaan kita adalah saat seseorang sangat takut menghadapi kematian, maka keinginan untuk hidup menjadi kuat. Sikap normal kita adalah kesedihan dan perasaan kasihan, tetapi Buddhisme menganggap salah mempunyai pikiran-pikiran negatif pada saat demikian. Karena pikiran pasien menjelang kematian mungkin sedang bekerja pada saat penting ini, tak terhalangi oleh keterbatasan yang dibebankan oleh fungsi-fungsi jasmani, kemungkinan bahwa batin seseorang akan lebih sensitif dan mudah menerima gelombang-gelombang pikiran spiritual di sekitarnya. Jika kesedihan dan tangisan menghasilkan gelombang pikiran negatif, maka orang yang akan meninggal mungkin terpengaruh. Seorang penyumbang tetap pelajar Buddhis dan majalah-majalah populer, ia juga editor dari Digha Nikaya Tika yang diterbitkan oleh Pali Text Society.
Tatacara mendoakan orang yang telah meninggal dunia : 1. Beritahukan kepada keluarganya bila yang sakit sudah parah, cara menolong yang akan meninggal dengan : ♦ Mengajak keluarganya untuk ber-Buddha smrti / Nian Fo. ♦ Menasehati yang sakit, agar rela dan selalu ingat yang baik, ingat Oh Mee Toh Fo dan Kwan She Im Po Sat (dengan cara
MERAWAT ORANG SAKIT Pengertian sehat dan sakit Dalam kehidupan kita sehari-hari kita mengalami saat-saat sehat dan kadang-kadang menderita sakit. Tidak ada seorang pun yang sehat terus menerus atau sakit terus menerus. Sehat dan sakit menimpa semua makhluk yang hidup silih berganti. Jika kita sedang sehat, kita dapat melakukan segala kegiatan dan aktivitas sehari-hari dengan ringan, enak dan nyaman. Saat kita sedang sehat berarti organ-organ dalam tubuh kita sedang berfungsi dengan baik. Sebaliknya jika badan kita sedang sakit, kita merasa berat untuk melakukan kegiatan apapun. Kita memerlukan pertolongan orang lain untuk membantu segala aktivitas dan kegiatan kita, termasuk memberikan makanan, minuman, obat dan sebagainya. Jadi saat kita sedang Sakit berarti organ-organ dalam tubuh kita tidak bekerja dengan semestinya, terganggu dan tidak menurut. Cara merawat orang sakit. Bila kita atau teman kita sedang menderita sakit, kita harus dapat membantu meringankan penderitaan yang dialaminya dengan cara Menjenguk dan menghiburnya Langkah pertama jika kita mendengar berita bahwa teman kita sakit adalah datang menjenguknya di rumah atau di rumah sakit di mana dia dirawat. Menjenguk dan memberikan motivasi bahwa ia pasti sembuh dari penyakitna merupakan dorongan yang kuat bagi proses penyembuhanya. Orang yang sedang sakit memerlukan nasehat dan motivasi untuk proses penyembuhanya. Membacakan paritta suci untuk kesembuhan dan pelimpahan jasa kebaikan kepada yang sedang sakit agar mereka lekas sembuh. Membantu mengobati atau menolongnya Jika kita tidak mempunyai kesibukan yang berarti, kita dapat menunggui teman kita yang sakit itu dan membantu menyuapinya makan dan minum obat yang diberikan dokter. Memberi obat yang sesuai dengan penyakitnya, misal luka ringan diberikan obat merah, anti memar, demam dikompres, memberi obat penurun panas, dll.
ciQDQhh. spqfw39zr7.pages.dev/75spqfw39zr7.pages.dev/402spqfw39zr7.pages.dev/427spqfw39zr7.pages.dev/35spqfw39zr7.pages.dev/226spqfw39zr7.pages.dev/59spqfw39zr7.pages.dev/328spqfw39zr7.pages.dev/265
mantra buddha untuk orang sakit