Katakunci : bioplastik, limbah plastik, protein ampas tahu, selulosa ampas tebu, solution casting 1. PENDAHULUAN Penggunaan kemasan plastik sintetis merupakan kemasan pangan yang paling populer digunakan. Meluasnya penggunaan plastik sintetis ini tak lepas oleh karena keunggulan desain jenis plastik ini

- Sejauh ini plastik masih berbahaya bagi lingkungan jika tidak digunakan dengan bijak. Sampah atau limbahnya berbahaya bagi lingkungan lantaran tidak bisa terurai secara alami dan dampaknya beragam. Untuk saat ini, plastik merupakan sampah yang paling sulit dan paling lama terurai. Barang-barang plastik baru bisa terurai di tanah dengan lama waktu ratusan bahkan sampai ribuan tahun. Masalah limbah plastik ini juga yang terus menjadi fokus para ilmuwan. Para peneliti terus mencari cara tentang bagaimana untuk bisa mengurai limbah plastik lebih cepat dan tidak membahayakan lingkungan. Terbaru dan berpotensi menggembirakan untuk mengurangi limbah lingkungan, para peneliti menemukan mikroba dari pegunungan Alpen dan kutub utara yang dapat mengurai plastik tanpa memerlukan suhu tinggi. Meskipun ini hanya temuan awal, penguraian limbah plastik industri yang lebih efisien dan efektif di tempat pembuangan sampah akan memberi para ilmuwan alat baru untuk mencoba mengurangi kerusakan ekologisnya. Para ilmuwan dari Swiss Federal Institute WSL menerbitkan temuan mereka minggu ini di Frontiers in Microbiology, merinci bagaimana bakteri dan jamur yang beradaptasi dingin dari daerah kutub dan Pegunungan Alpen Swiss mencerna sebagian besar plastik yang mereka uji sementara hanya membutuhkan suhu rendah hingga rata-rata. Baca Juga Di Surabaya, Sampah Plastik Berkurang 2 Ton Setiap Hari Bagian terakhir itu sangat penting karena mikroorganisme pemakan plastik cenderung membutuhkan suhu tinggi yang tidak praktis untuk melakukan keajaibannya. “Beberapa mikroorganisme yang dapat melakukan ini telah ditemukan, tetapi ketika enzim mereka yang memungkinkan diterapkan pada skala industri, mereka biasanya hanya bekerja pada suhu di atas 30 derajat Celsius / 86 derajat Fahrenheit,” kata para peneliti menjelaskan. Sayangnya, tidak ada mikroorganisme yang diuji berhasil menghancurkan polietilen PE yang tidak dapat terurai secara hayati, salah satu plastik paling menantang yang biasa ditemukan dalam produk dan kemasan konsumen. Mereka gagal menurunkan PE bahkan setelah 126 hari inkubasi pada bahan tersebut. Tetapi 56 persen dari strain menguji poliester-poliuretan PUR yang terurai secara hayati pada 15 derajat Celcius 59 derajat Fahrenheit. Lainnya, peneliti berhasil melihat mikroba mencerna campuran polibutilena adipat tereftalat PBAT dan asam polilaktat PLA yang dapat terurai secara komersial yang tersedia secara komersial. Dua yang paling sukses adalah jamur dari genera Neodevriesia dan Lachnellula Mereka merusak setiap plastik yang diuji selain PE yang tangguh. Baca Juga Pegadaian Gandeng Plustik Daur Ulang 1 Ton Sampah Plastik Plastik adalah penemuan yang terlalu baru bagi mikroorganisme untuk berevolusi secara khusus untuk menghancurkannya. Tetapi para peneliti menyoroti bagaimana seleksi alam memperlengkapi mereka untuk memecah cutin, lapisan pelindung pada tumbuhan yang memiliki banyak kesamaan dengan plastik, berperan. “Mikroba telah terbukti menghasilkan berbagai macam enzim pendegradasi polimer yang terlibat dalam penghancuran dinding sel tumbuhan. Secara khusus, jamur patogen tanaman sering dilaporkan terurai poliester, karena kemampuannya untuk menghasilkan kutinase yang menargetkan polimer plastik karena kemiripannya dengan kutin polimer tanaman,” kata rekan penulis Dr. Beat Frey.
Sedangkanjika limbah dari botol plastik, bisa menggunakan tutup botol dan badan botol. Bahan tambahan yang bisa disiapkan adalah lampu bohlam dan kabelnya. Nantinya kertas dan botol plastik dijadikan kap penutup lampu. Selain bisa digunakan untuk diri sendiri, lampu dari limbah ini juga memiliki nilai jual yang tinggi.
KENDAL— Polusi yang diakibatkan limbah plastik merupakan masalah pelik bagi semua negara. Setiap tahun, sekitar 8 hingga 12 juta ton plastik berakhir di lautan. Menurut data statistik persampahan domestik Indonesia, produksi sampah plastik di dalam negeri mencapai juta ton per tahun atau 14 persen dari total produksi sampah. Untuk menjawab persoalan limbah plastik itu, diperlukan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan dengan menggunakan pendekatan ekonomi sirkuler. Salah satu kolaborasi terbaru untuk menjawab persoalan limbah plastik di Indonesia adalah pembangunan pabrik daur ulang botol PET di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah. Fasilitas milik PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia tersebut akan dibangun di area seluas 2,6 hektare. Pembangunan fasilitas produksi rPET berkualitas tinggi untuk dimanfaatkan kembali sebagai kemasan atau pembungkus makanan itu diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi upaya mewujudkan target Indonesia bebas sampah plastik pada 2040. Upacara peletakan batu pertama pabrik daur ulang tersebut dilakukan Dr Axel Schweitzer, Pemilik dan Ketua ALBA Group Asia pada Selasa 6/6/2023. Dia memimpin acara dengan didampingi oleh Dian Kurniawati, mitra usaha patungan ALBA dan Pendiri PT Tridi Oasis Group, serta Wakil Presiden ADB untuk Operasi Sektor Swasta dan Kemitraan Publik–Swasta, Ashok Lavasa. Menurut Schweitzer, ALBA Group Asia senantiasa berupaya mewujudkan visi perusahaan tentang 'Dunia Tanpa Limbah'. Karena itu, keputusan untuk melebarkan wilayah operasi ke Indonesia dan mendirikan fasilitas daur ulang diharapkan dapat membantu Indonesia keluar dari krisis sampah laut. “Untuk proyek strategis ini, ALBA sangat bangga menggunakan keahlian dari sister company kami yang berbasis di Jerman, Interzero dan proyek serupa di Asia, untuk mengembangkan konsep, membangun, dan mengoperasikan fasilitas ini,” ujar Axel Schweitzer, Rabu 7/6/2023 dalam keterangannya. Schweitzer menambahkan, kehadiran fasilitas tersebut meningkatkan jumlah pengumpulan sampah di Indonesia melalui penciptaan pasar sampah botol plastik. Dia percaya, proyek ini membawa dampak sosial yang positif melalui jalinan kerjasama dengan para pengumpul sampah lokal serta pembukaan berbagai lowongan kerja di Kendal dan Jawa Tengah. Dia mengatakan, ALBA menyumbangkan pengetahuan teknologi dan keunggulan operasionalnya serta kemampuan penjualan dan pemasaran global untuk hasil berkualitas tinggi. “Fasilitas baru ini akan menampung peralatan canggih yang mampu memproses botol minuman PET dan mengubahnya menjadi serpihan rPET berkualitas tinggi dan pelet rPET yang memenuhi standar kualitas untuk digunakan sebagai kemasan makanan,” lanjutnya. Peralatan dalam pabrik daur ulang yang dimiliki ALBA diproduksi oleh produsen-produsen teknologi terkemuka di Asia dan Eropa. Pabrik daur ulang itu telah dirancang untuk meminimalkan emisi udara dan memiliki proses pengolahan air yang canggih dan terintegrasi untuk memastikan keamanan pembuangan air ke sistem drainase. Peralatan yang dimiliki ALBA dapat menghasilkan sekitar 36 ribu ton PET daur ulang setiap tahunnya, termasuk PET daur ulang berkategori food-grade. Baca juga Mengapa Tuyul Bisa Leluasa Masuk Rumah? Ini Beberapa Penyebabnya Bahan-bahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk pembuatan botol PET baru untuk dikonsumsi kembali, baik di Indonesia maupun untuk tujuan ekspor. Untuk memenuhi kapasitas produksi sebesar 36 ribu ton itu, pabrik membutuhkan sekitar 48 ribu ton limbah botol PET setiap tahunnya. Botol-botol tersebut akan dikumpulkan dari Jawa dan sekitarnya. Dian Kurniawati, mitra usaha patungan ALBA menyatakan bahwa pihaknya senang dapat bekerja sama dengan ALBA karena perusahaan tersebut dinilai memiliki komitmen yang kuat dalam pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Dia mengatakan selain bertujuan untuk memecahkan masalah limbah dan menciptakan nilai ekonomi, investasi ALBA juga dilakukan dengan pendekatan gender. Jal tersebut memberdayakan UKM lokal dan mengingkatkan kemampuan pengusaha wanita. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Kemasanplastik memiliki beberapa keunggulan yaitu sifatnya kuat tapi ringan, inert, tidak karatan dan bersifat termoplastis (heat seal) serta dapat diberi warna. Sifat permeabilitas plastik terhadap uap air dan udara menyebabkan plastik Kulit singkong dikatakan sebagai limbah, karena banyak orang belum dapat
Home Sektor Riil Senin, 24 Agustus 2020 - 2132 WIBloading... Kemasan plastik sebaiknya memiliki desain mudah didaur ulang. Selain lebih ramah lingkungan, kemasan plastik jika dikelola dengan benar dapat menggerakkan kegiatan ekonomi sirkular. Foto/Dok A A A JAKARTA - Kemasan plastik sebaiknya memiliki desain mudah didaur ulang. Selain lebih ramah lingkungan, kemasan plastik jika dikelola dengan benar dapat menggerakkan kegiatan ekonomi ahli teknologi polimer Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Mochamad Chalid menerangkan, produk plastik merupakan bahan yang diformulasikan dari polimer sebagai bahan baku utama dan aditif-aditif sebagai bahan baku pembantu. Baca Juga Luhut Terus Kurangi Limbah Plastik untuk Pembangunan Berkelanjutan Karena memerlukan waktu degradasi yang bertahun-tahun, produk plastik harus didesain sebagai bahan yang dapat didaur ulang. Dengan daur ulang, bahan plastik bisa terus memiliki nilai ekonomi, baik sebelum digunakan, saat digunakan, maupun setelah digunakan."Pendaurulangan limbah plastik produk kemasan pangan merupakan solusi efektif dan berdaya guna terhadap tumpukan limbah plastik yang menjadi masalah lingkungan di Indonesia. Solusi ini juga memberikan banyak dampak positif bagi sektor lain, seperti penyerapan tenaga kerja dan peningkatan taraf ekonomi masyarakat, yang berbasis pada prinsip ekonomi sirkular," ujar Mochamad lanjut Chalid menjelaskan, bahwa jenis plastik yang paling mudah didaur ulang yakni Polyethylene Terephthalate yang biasa disingkat PET, dengan kode nomor 1. Penomoran ini berpedoman pada Resin Identification Code RIC yang diterbitkan oleh The Society of Plastic Industry SPI pada tahun 1988 di Amerika Serikat. PET merupakan jenis plastik yang banyak digunakan sebagai produk kemasan minuman, dalam bentuk botol plastik yang berwarna jernih atau transparan. “Karena plastik PET memiliki banyak sifat unggul seperti lebih bening, kedap gas dan air, tahan pelarut, kuat, serta relatif lebih ringan dibandingkan kemasan lain untuk volume yang sama,” jelasnya.Baca Juga Unilever dan Google Berkolaborasi Dorong Digitalisasi Bank Sampah Selain mudah didaur-ulang, limbah plastik PET bisa dikonversi menjadi produk turunan yang beragam dan bernilai ekonomi relatif tinggi, dikarenakan kestabilan sifat-sifatnya. Hal ini tentunya berdampak pada harga limbah plastik PET yang tinggi, sehingga wajar bila disukai oleh pemulung dan pelaku industry daur ulang.“Semua pihak sebaiknya mengetahui jenis plastik yang aman untuk kemasan pangan, dengan melihat kode segitiga panah dengan angka di dalamnya. Biasanya kode ini ada di bagian bawah kemasan plastik. Konsumen dan pelaku industri manufaktur kemasan sebaiknya memilih kemasan plastik yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi resiko terhadap kesehatan," jelasnya. sampah plastik air minum dalam kemasan Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 45 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu
Bilalimbah kalium/campurannya berukuran besar, sebaiknya dipotong menjadi 1-. 2mm. Untuk “potassium wire” atau kalium yang harus dihancurkan “insitu” gunakan. campuran 2-methyl-2propanol dan xylene (1:1) Jika reaksinya kelihatan sudah selesai, tambahkan propanol, kemudian tambahkan ethanol.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Balikpapan - Institut Teknologi Kalimantan melalui tiga mahasiswi Program Studi Teknik Kimia menyulap limbah botol plastik yang umum nya dianggap sebelah mata dan tidak berguna menjadi elektroda pada penyimpanan energi EDLC. Tiga mahasiswi tersebut lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian, adapun mereka adalah Fhebby Tri Juliantie, Grace Millenia, dan Mei Citra Limbong dibawah arahan serta bimbingan Ibu Memik Dian Pusfitasari, Adapun latar belakang dari karya mereka ialah dikarenakan melihat limbah plastik sudah menjadi permasalahan umum yang saat ini terjadi, tingkat pemakaiannya yang sangat tinggi menghasilkan penumpukan limbah yang tinggi ini disebabkan karena plastik memiliki keunggulan seperti nyaman untuk dipakai, biayanya rendah, kekuatannya tinggi, daya tahan tinggi, ketahanan terhadap korosi, dan ringan. Namun, tingginya intensitas pemakaian plastik ini tidak diimbangi dengan penanganan limbah plastik sehingga menimbulkan permasalahan yang cukup beresiko bagi lingkungan bahkan makhluk hidup seperti hewan. Murat Barsbayc dkk. menyatakan bahwa plastik sangat diperlukan dalam kehidupan kita sehari-hari dan akan terus begitu, maka diperlukan cara yang responsif dan berkelanjutan untuk menangani penumpukan limbah plastik. Salah satu pemanfaatan limbah botol plastik ini ialah menjadi karbon. Material karbon ini selanjutnya dapat dikonversi menjadi activated carbon yang berguna sebagai adsorben ataupun material elektroda. Di sisi lain, penyimpanan energi baru-baru ini juga menjadi salah satu masalah yang paling menarik perhatian ilmiah. Hal ini dilatar belakangi oleh kebutuhan energi itu sendiri dimana beberapa bentuk energi dapat diproduksi tetapi energi tersebut perlu disimpan sehingga dapat digunakan nanti. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan sistem penyimpan energi yang memiliki penyimpanan besar, siklus hidup panjang, high power density. Di antara berbagai sistem penyimpanan energi, superkapasitor, khususnya, kapasitor lapisan ganda elektrokimia EDLC telah mendapat banyak perhatian sebagai kelas energi yang menarik. EDLC merupakan jenis superkapasitor yang memiliki banyak keunggulan dibanding jenis superkapasitor lainnya. Tidak seperti baterai dimana penyimpanan energi dicapai melalui reaksi reduksi dan oksidasi redoks yang menciptakan transfer elektron antara spesies kimia, EDLC didasarkan pada pemisahan muatan yang terjadi pada antarmuka elektroda elektrolit. Dimana bahan elektroda yang disukai yaitu activated carbon karena sifatnya yang ramah lingkungan dan biaya rendah dengan elektrolit yang berpotensi ialah Gel Polymer. Gambar 2. Hasil Elektroda Dokpri Adapun tujuan dan manfaat dari solusi nya adalah menjadi salah satu solusi yang responsif dan berkelanjutan dalam menangani limbah plastik khususnya dalam pemanfaatannya sebagai kapasitor/superkapasitor yang berguna sebagai storage energi yang saat ini sedang banyak dikembangkan. Kebutuhan energi yang semakin meningkat dikarenakan meningkatnya juga populasi yang ada, sehingga alat penyimpanan energi perlu dikembangkan baik dari segi bahan pembuatnya hingga yang didapat selama pengerjaan penelitian ini adalah kami mendapatkan berbagai pengalaman dan pengetahuan baru selama penelitian ini berlangsung, mempelajari hal-hal yang bukan berasal dari disiplin ilmu kami menjadi salah satu tantangan baru bagi kami. Di samping itu juga selama pengerjaan penelitian ini kami mendapatkan sangat banyak bantuan serta dukungan dari dosen pembimbing kami yaitu Ibu Memik Dian Pusfitasari, Beliau sangat membantu kami selama proses penelitian ini, mulai dari tahap mencari ide riset hingga ke tahap akhir pengerjaan luaran berupa laporan akhir. Pesan dan Harapan Diharapkan inovasi ini dapat semakin dikembangkan lagi agar permasalahan limbah plastik dapat berkurang dan justru limbah plastik tersebut dapat dimanfaatkan menjadi sebuah peluang penyimpanana energi di masa Institut Teknologi Kalimantan Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya Sementaraitu, Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Christine Halim, mengatakan, di banyak negara maju, siklus ekonomi daur ulang limbah plastik sudah dianggap sebagai salah satu solusi pengelolaan limbah yang cukup efektif. “Plastik PET mudah sekali didaur ulang dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. MesinMini Shredder Penghancur Limbah MKS-CP40 Mesin Mini Shredder Penghancur Limbah Plastik Serbaguna. Limbah plastik dan limbah lainnya, jika tidak dihancurkan akan menjadi sampah pengganggu dan bahkan bisa merugikan lingkungan dan masa depan bumi. Karena itulah limbah perlu dihancurkan dan atau diolah menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis. PLASTIKBIODEGRADABLE DARI LIMBAH KERAK NIRA Rega Satria Wijaya, Firra Rosiawari dan Edi Mulyadi Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email: regasatria98@ Penggunaan plastik konvensional membawa masalah bagi lingkungan karena sifatnya yang sulit diuraikan oleh lingkungan. Sampahplastik Kami memiliki banyak kerajinan yang dibuat dengan bahan dasar seperti kantong sampah plastik, dompet, penutup meja, dan handuk. Limbah B3 (limbah berbahaya dan beracun ) B3 limbah sebenarnya bisa menghasilkan uang. Cetak cairan film pencuci (fixer), bisa menghasilkan perak murni. KBqO.
  • spqfw39zr7.pages.dev/313
  • spqfw39zr7.pages.dev/496
  • spqfw39zr7.pages.dev/130
  • spqfw39zr7.pages.dev/70
  • spqfw39zr7.pages.dev/411
  • spqfw39zr7.pages.dev/480
  • spqfw39zr7.pages.dev/436
  • spqfw39zr7.pages.dev/277
  • limbah plastik memiliki keunggulan karena